Mudah-mudahan besok sudah bisa kita tahu siapa pemenangnya,” tutup Yulifhirmarijal.
“Targetnya, selepas ini suara segera kita hitung. Pemungutan suara di TPS sendiri dimulai sejak pukul 08.30 WIB dan berakhir pada pukul 14.30 WIB. Ia juga berpesan kepada mahasiswa Unsyiah untuk tidak anarkis dan tidak cepat terprovokasi. Yulifhirmarijal berharap, ajang tahunan ini dapat berlangsung secara damai dan profesional. “Kita bangun TPS di gedung FKIP lama dan baru, juga di Sendratasik Jalan Inong Balee dan PGSD di Lampeuneurut.” Hal ini dilakukan untuk mempermudah mahasiswa dalam memberikan hak suaranya. Mengingat jumlah mahasiswa FKIP yang banyak, KPR Unsyiah membangun 7 TPS yang tersebar di beberapa lokasi kampus FKIP. “Pemilih paling banyak itu berasal dari fakultas KIP, terdapat lebih 6.000 DPT,” ungkap Yulifhirmarijal. Selain itu, untuk memperlancar proses pemungutan suara, KPR Unsyiah membangun 20 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 12 fakultas di Unsyiah. Jumlah data ini diperoleh dari data base Puksi Unsyiah.
Tercatat, lebih 25.000 mahasiswa yang termasuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemira tahun ini. “Mereka terpilih setelah mengikuti tes baca Alquran dan wawancara,” ujar Yulifhirmarijal yang ditemui di kantor KPR di seputaran gedung Gelanggang Mahasiswa. Menurut Yulifhirmarijal selaku Ketua Komisi Pemilihan Raya (KPR), keempat kandidat ini terpilih setelah mengikuti serangkaian tes. Pemira kali ini diikuti empat kandidat, yaitu Aan Risnanda Valevi dari Fakultas Hukum, Muhammad Hamzah dari Fakultas Kedokteran Gigi, Muhammad Jazman dari Fakultas Teknik, dan Rachmad Muchliyan dari Fakultas Ekonomi. WARTA UNSYIAH - Universitas Syiah Kuala hari ini, Selasa (23/12), kembali menggelar Pemilihan Raya (Pemira) untuk memilih Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode satu tahun ke depan.